Desa Pariwisata Penglipuran

Desa Wisata Penglipuran

Desa Penglipuran – Bali adalah objek wisata yang sangat terkenal di kalangan wisatawan baik lokal maupun manca negara. Namun demikian, banyak wisatawan yang hanya mengenal objek wisata bali secara monoton yakni pantai dan wisata alam lainnya. Pada dasarnya bali tidak hanya menyuguhkan objek wisata berupa pantai atau wisata alam itu saja, namun juga wisata kebudayaan dan adat bali yang sangat kental dan patut kita kunjungi.
Desa Penglipuran, Desa adat bali yang sangat kental dengan kerukunan dan kebersamaan mereka. Desa ini berlokasi di kelurahan kubu, kecamatan Bangli, kabupaten Bangli- Bali. Desa ini telah dianugrahi penghargaan kalpataru.
Kalpataru Adalah penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia. Kalpataru sendiri adalah bahasa Sanskerta yang berarti pohon kehidupan (Kalpavriksha).
– http://id.wikipedia.org –
Selain mendapatkan penghargaan kalpataru, Desa Penglipuran juga ditetapkan sebagai desa wisata oleh pemerintah Kabupaten Bangli pada tahun 1995. Semenjak saat itu, desa ini semakin ramai dikunjungi oleh para wisatawan yang ingin mengetahui bagaimana kearifan yang terjadi di desa penglipuran ini.

Sejarah Desa Adat Penglipuran
Setiap daerah atau desa tentu mempunyai lintasan sejarah, di mana biasanya tertulis dalam suatu lontar-lontar, babad-babad, prasasti dan lain-lain. Demikian juga halnya terhadap Desa Adat Penglipuran, memiliki lintasan sejarah tersendiri. Desa Adat Penglipuran yang merupakan salah satu lingkungan dari Kelurahan Kubu penduduknya sebagian besar berasal dari Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani Kabupaten Dati II Bangli.
Pada jaman kerajaan Bangli, penduduk Desa Bayung Gede sering ditugaskan oleh raja Bangli untuk ikut berperang dan kegiatan lain di kerajaan. Karena Desa Bayung jauh Iokasinya dari pusat kerajaan, akhirnya oleh raja diberi tempat dilokasi Desa Adat Penglipuran yang sekarang, yang dibutuhkan oleh raja di setiap kegiatan di kerajaan. Semula disebutkan dalam prasasti, bahwa Desa Adat Penglipuran disebut “Kubu Bayung” yang berarti Pondok Bayung Gede. Lama kelamaan penduduk desa ini membangun desa di lingkungan ini dengan Kahyangan Tiga (tiga pura yaitu pura puseh, pura dalem dan pura desa/balai agung) dan pura lainnya (Dang Khayangan) dibangun mirip atau serupa dengan yang ada di Desa Bayung Gede oleh masyarakat hal ini dimaksudkan untuk mengingat pura yang ada di DesaBayung Gede (Ngelingang Pura yang ada di Desa Bayung Gede). Menurut penuturan para tokoh masyarakat, “Penglipuran” secara etimologi dijelaskan sebagai berikut.
a.       Penglipuran berasal dan kata “pangeling” dan “pura” menjadi kata penglipuran berarti masyarakat penglipuran membangun pura seperti di Bayung Gede untuk mengingat pura di Bayung Gede dan mengingat leluhurnya
b.      Penglipuran berasal dan kata “pelipur” dan “lara” menjadi penglipuran, berarti penglipuran menjadi tempat menghibur di kala duka (lara) di samping karena penduduk sering dapat menghibur saat raja menghadapi masalah.
c.        Penglipuran berasal dan kata “pangleng” dan “pura” menjadi penglipuran berärti bahwa barang siapa ke penglipuran akan melewati pura di empat penjuru mata angin yaitu utara, timur, selatan dan barat, dengan kata lain bahwa penglipuran di kelilingi oleh pura-pura.

Aspek Geografis Desa Adat Penglipuran
Desa Adat Penglipuran merupakan salah satu dèsa yang terdapat di wilayah Kecamatan Bangli, Kabupaten Daerah Tingkat II Bangli. Untuk pencapaian lokasi jarak dan pusat pemerintahan kelurahan 1 km, jarak dari Pusat pemerintahan kecamatan 5 km, jarak dari ibu kota kabupaten Dati II 5 km dan jarak dari ibu kota propinsi Dati I 45 km. Alternatif pencapaian ke Desa Adat Penglipuran dapat dilakukan dengan dua alternatif yaitu alternative pertama dengan rute perjalanan Denpasar – Gianyar - Bangli -  Penglipuran dengan jarak 45 km dalam waktu tempuh 1,5 jam. Alternatif kedua dengan rute perjalanan Denpasar - Tampaksiring -Bangli - Penglipuran, dengan jarak 65 km dalam waktu tempuh 2 jam.
Wilayah Desa Adat Penglipuran berada pada ketinggian 600-700 m di atas permukaan air laut, termasuk dataran tinggi dengan curah hujan rata-rata 2000-2500 mm/tahun. Musim hujan berlangsung dari bulan Oktober-April dan yang terbanyak jatuh pada bulan Desember dan Januari, dengan suhu udara berkisar antara 18°C — 32°C. Adapun wilayah-wilayah yang membatasi
Desa Adat Penglipuran (Lampiran 2) adalah:
- Sebelah Utara            : Dusun Kayang, Desa Kayu Bihi.
- Sebelah Timur            : Lingkungan/Desa Adat Kubu.
- Sebelah Selatan         : Daerah pentanian dan kebun penduduk (Desa Adat Gunaksa).
- Sebelah Barat             : Sungai Sangsang, Desa Cekeng.


Daya Tarik Wisata (Attractions)
Desa Pengelipuran Bangli salah satu desa wisata di Bali yang masih mempertahankan tata letak dan arsitektur tradisional khas Bali. Namun keunikan yang membedakan desa Penglipuran dengan desa tradisional di Bali yang lain adalah keseragaman rumah penduduk yang terlihat hampir sama. Keseragaman terlihat dari gerbang rumah penduduk dengan arsitektur tradisional khas Bali yang terlihat sama dari tiap-tiap rumah. Selain itu, jalan pedesaan juga ditata unik dengan menggunakan batu.
Keseragaman bentuk arsitektur rumah merupakan warisan dari leluhur terdahulu yang memang sangat dijaga dan dirawat agar bangunan asli tetap ada. Menyeragamkan bentuk rumah dengan khas artsitektur traditional Bali dalam satu desa, bukan hal yang mudah. Namun penduduk desa Penglipuran, mampu melakukannya. Selain bentuk rumah yang terlihat sama, area kebun di dalam dan di luar rumah juga terpelihara.

        Selain dapat melihat keunikan tata letak rumah, desa Pengelipuran juga menawarkan udara sejuk karena wilayah desa berada sekitar 750 meter dari permukaan laut.
    Untuk memasuki salah satu rumah dari penduduk desa, anda akan melewati gerbang yang terbuat dari batu bata yang sudah terlihat tua. Setelah memasuki area rumah, anda akan disambut oleh pemilik rumah yang sangat ramah. Selain itu, pemilik rumah juga bersedia untuk menunjukan area sekitar rumah mereka. Dinding rumah sebagian besar terbuat dari anyaman bambu dengan atap sirap, dengan dapur tradisional khas Bali.
Budaya Penduduk Desa Penglipuran Bangli
Budaya pengelompokan dari tata ruang desa sangat terlihat disini. Di bagian utara dan letaknya lebih tinggi dari rumah penduduk terdapat pura Desa yang disebut pura Penataran.
    Dibagian tengah desa yang letaknya di bawah pura, adalah zona tempat penduduk. Saat ini desa dihuni oleh 226 kepala keluarga dan untuk nafkah sehari-hari penduduk desa berprofesi sebagai petani, pengerajin anyaman bambu dan berternak.
    Luas dari area desa sekitar 112 hektar dan tidak semua lahan desa digunakan sebagai rumah penduduk, sekitar 40 % dari lahan desa adalah hutan bambu. Menebang pohon bambu di desa ini tidak boleh sembarangan tanpa ijin dari tokoh masyarakat setempat.
    Selain memiliki budaya menghormati alam, penduduk desa Penglipuran Bangli juga memiliki budaya dan tradisi untuk menghormati wanita. Karena adanya aturan desa yang melarang pria untuk melakukan poligami, jika ketahuan melakukan poligami maka akan mendapatkan hukuman dikucilkan dari desa.
Desa ini juga memiliki budaya hukuman untuk pencurian. Bagi yang ketahuan mencuri, akan dihukum untuk memberikan sesajen lima ekor ayam dengan warna bulu ayam yang berbeda di 4 pura leluhur mereka. Dengan cara ini, semua penduduk desa akan mengetahui siapa yang mencuri, tentunya akan membuat efek malu.
Zona yang terakhir atau yang ketiga disebut setra atau kuburan. Walaupun penduduk desa Penglipuran Bali memeluk agama Hindu tapi penduduk desa Penglipuran Bangli tidak mengenal upacara pembakaran mayat, jadi mayat langsung dikubur.

Minuman Khas Desa Penglipuran
Penduduk desa Penglipuran Bali memiliki minuman khas yang disebut loloh cemceman, minuman ini memiliki rasa seperti air tape dan memiliki warna hijau karena bahan dasarnya adalah perasan dari daun cemceman.
Selain itu pada akhir bulan desember diadakan Penglipuran Village Festival, dimana pada aacara ini banyak acara yang diadakn, seperti pentas  seni, pamern produk kerajinan usaha kecil, parade budaya, pasar seni, lomba foto, dan banyak kegiatan lainya. Kegiatan ini rutin diadakan setiap tahun dan banyak wisatawan yang dating untuk menyaksikan acra ini.

https://www.rentalmobilbali.net/penglipuran-bali/

Fasilitas dan Pelayanan (Amenities)
Sebelum memasuki area perumahan , sampai di parkiran anda langsung dihadapan sebuah balai pertunjukan yang sering digunakan untuk melaksanakan berbagai pementasan terutama pentas seni. Terdapat pula toilet yang berdekatan dengan lokasi balai pementasan. Dibagian perumahan anda juga dapat menginap di Penglipuran Home Stay, disana anda bisa menginap dan merasakan tingal dirumah tradisional bali yang sangat asri dengan lingkungan yang hijau. Pada pagi hari anda bisa menghirup sejuknya udara yang asri serta embun pagi yang sejuk. Sembari menikmati pagi anda bisa memesan kopi di Resto Penglipuran tidak jauh dari home stay, sambil berjalan – jalan pagi danmenikmati suasana pedesaan danorang – orang desa yang sibuk dengan kegiatanya masing – masing.


Kemudahan Tempat (Accesibility)
Desa Wisata Penglipuran terletak sekitar 8 km dari pusat kota Bangli, dan berada sekitar 700m diatas permukaan  laut. Akses ke Penglipuran sangat mudah dengan menggunakan kendaraan anda bisa dengan mudah sampai kelokasi karna sudah terhubung dengan jalan yang beraspal dan bisa di lalui mobil ataupun motor.

Karena tidak ada sarana transfortasi umum untuk menuju lokasi desa Penglipuran Bangli. Maka cara terbaik untuk wisata ke desa Penglipuran Bangli adalah menggunakan jasa rental mobil + sopir di Bali atau menyewa mobil tanpa supir.
Bagi yang belum pernah ke tempat wisata desa Penglipuran Bangli, sebaiknya anda menggunakan jasa rental mobil + sopir di Bali untuk menghidari tersesat di jalan. Bagi anda yang tidak ingin ribet dengan urusan transportasi dan tiket masuk saat liburan di Bali, dan ingin mengunjungi tempat wisata desa Penglipuran Bangli. Sebaiknya anda mencari penyedia paket wisata di Bali dengan rute objek wisata desa Penglipuran Bangli.
Di tempat wisata desa Penglipuran Bangli, tersedia tempat parkir yang lumayan luas dan lokasi parkir berdekatan dengan objek wisata. Biaya parkir sebesar Rp 5.000 / mobil. Jika ada perubahan dari biaya parkir, saya akan segera mengupdated di halaman ini. Di desa Penglipuran, dilarang untuk membawa masuk kendaraan bermotor untuk memasuki desa.


Sumber :

https://www.rentalmobilbali.net/harga-tiket-masuk/harga-tiket-masuk-desa-penglipuran/
https://wisatabaliutara.com/2015/01/desa-penglipuran-desa-wisata-adat-bali.html/


http://www.penglipuran.net/p/blog-page_53.html


 








Komentar